PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI
PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI
Evi Yanti Pransiska Siregar
Abstrak
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Bahasa bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat mempelajari dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk system tersebut atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Bahasa manusia itu unik karena memiliki sifat produktivitas, rekursif, pergeseran dan karena secara keseluruhan bahasa manusia bergantung pula pada konvensi serta edukasi sosial. Perkembangan bahasa anak usia dini adalah salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang diekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-kata yang meningkatnya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Bahasa bergantung pada komunitas dari pembicara dimana anak-anak mempelajari bahasa dari orang tua dan teman dan mereka sendiri memindahkan bahasa kepada anak mereka. Bahasa digunakan oleh mereka yang menyuarakannya untuk komunikasi dan untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial.
Kata kunci: Bahasa, kognitif, perkembangan bahasa.
PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI
Bahasa ( dari bahasa sanskerta) adalah kemampuan yang dimiliki oleh manusia untu berkomunikasi dengan manusia lainnya dengan menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan, atau alat untuk berinteraksi dan berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, konsep, gagasan dan perasaan.
Bahasa adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain yang dapat digunakan untuk berfikir, mengekspresikan perasaan dan melalui bahasa dapat menerima pikiran dan perasaan orang lain. Perkembangan bahasa pada anak usia dini seperti halnya pada bayi dimulai dengan meraban (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa satu suku kata, dua suku kata dan seterusnya sampai menyusun kalimat sederhana dan melakukan sosialisasi dengan bahasa yang semakin kompleks sesuai dengan tingkat prilaku sosial. Perkembangan bahasa anak usia dini adalah salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang diekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-kata yang menandai meningkatnya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor kognitif berpengaruh terhadap kemampuan bahasa. Bayi, yang tingkat kognitifnya belum berkembang dan masih sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasanyapun mengalami perkembangan dari yang paling sederhana menuju ke bahassa yang lebih kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni itu faktor lingkungan karena biasanya pada dasarnya perkembangan bahasa anak adalah hasil belajar dari lingkungan. Anak belajar bahasa dengan meniru dan mengulang dan hasil yang didapatkan itu merupakan cara belajar bahasa awal pada anak.
Perkembangan bahasa anak adalah salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang di ekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-kata yang menandai meningkatnya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan bahasa pada anak di mulai sejak bayi dan mengandalkan pada pengalaman dan pertumbuhan masalah. Perkembangan bahasa pada anak dapat dikembangkan melalui orang tua. Peran orang tua pada perkembangan bahasa anak sangat penting karena ketika orang tua berbicara , bergerak dan segala sesuatu yang dilakukan orang tua akan diikuti oleh seorang anak yang masih bayi.
Tahapan Perkembangan Bahasa
Secara umum, perkembangan keterampilan berbahasa pada individu menurut Berk (1989) dapat dibagi ke dalam empat komponen yaitu:
1. Fonologi (phonology)
Fonologi berkenaan dengan bagaimana individu memahami dan menghasilkan bunyi bahasa.
2. Semantik (semantics)
Semantik merujuk pada makna kata atau cara yang mendasari konsep-konsep yang diekspresikan dalam kata-kata atau kombinasi kata.
3. Tata bahasa (grammar)
Penelitian intensif tentang perkembangan kosa kata pada anak-anak diibaratkan oleh Berk (1989) sebagai sejau mana kekuatan anak untuk memahamu ribuan pememtaan kata-kata dalam konsep-konsep yang dimiliki sebelumnya meskipun belum terlabelkan dalam dirinya dan kemudian menghubungkanya dalam bahassa masyarakatnya.
4. Pragmatik (pragmatic)
Pragmatik merujuk pada sisi komutatif dari bahasa, berkenaan dengan bagaimana menggunakan bahasa dengan baik ketika berkomunikasi dengan orang lain, mengambil kesempatan yang tepat, mencari dan menetapkan topik yang relevan, mengusahakan agar benar-benar komutatif, bagaimana menggunakan bahasa tubuh, intonasi, suaran dan menjaga konteks agar pesan-pesar verbal yang disampaikan dapat dimaknai oleh penerimanya.
Dilihat dari perkembangan umur kronologis yang dikaitkan dengan perkembangan berbahasa individu, tahapan perkembangan bahasa dapat dibedakan ke dalam tahap-tahap sebagai berikut:
• Tahap pralinguistik atau meraba (0,3 - 1,0 tahun)
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komutatif. Dan pada tahap ini cara anak melakukan komunikasi adalah dengan menangis, menjerit dan tertawa.
• Tahap holofrastik atau kalimat datu kata (1,0 – 1,8 tahun)
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai mengucapkan kata-kata. Satu kata yang diucapkan oleh anak-anak harus dipandang sebagai suatu kalimat penuh. Mencakup aspek intelektual maupun emosional sebagai cara untuk menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu.
• Tahap kalimat dua kata (1,6 – 2,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk menyatakan kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat sederhana yang disebut dengan istilah kalimat “dua kata” yang dirangkai secara tepat. Misalnya, “mobil-mobilan siapa?” atau bertanya “itu mobil-mobilan milik siapa?”.
• Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0 – 5,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa, panjang kalimat mulai bertambah. Ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks dan mulai menggunakan kata jamak dalam kematangan perkembangan anak.
• Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0 – 10 tahun)
Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur tata bahasa yang kompleks lagi serta mampu menggabungkan kalimat-kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi dan konjungsi.
• Tahap kompetensi lengkap (11 tahun - dewasa)
Pada akhir masa kanak-kanak perbendaharaan kata semakin meningkat, gaya bahasa sudah berubah dan lancar dalm berkomunikasi. Keterampilan dan performasi tata bahasa terus berkembang kearah tercapainya kompetensi berbahasa yang legkap sebagai perwujudan dari kompetensi komunikasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa pada Anak
Kognitif
faktor kognitif yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Kognitif merupakan berbagai hal yang menyangkut kemampuan untuk mengembangakan potensi diri. Perkembangan bahasa anak merupakan sebuah proses yang berkesinambungan dari berbagai kejadian yang terjadi setiap harinya sejak masih bayi hingga dewasa. Dalam hal ini, orang tua sebagai orang terdekat dari anak, harus memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dalam berbahasa sehingga dapat menyalurkan kemampuan berbahasanya kepada anak dengan baik. Anak biasanya pada tahap awal pertumbuhannya memiliki kemampuan untuk mengadopsi berbagai hal yang dilihatnya dengan cepat, sehingga kemampuan orang tua untuk memberikan contoh yang baik dan benar menjadi sangat penting.
Umur Anak
Seiring dengan bertambahnya umur anak maka kodisi fisik juga akan semakin berkembang dan berubah. Faktor fisik akan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat.
Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan merupakan faktor yang paling penting dan secara langsung terkait dengan perkembangan anak secara psikologis, fisiologis, secara kognitif, afektif, dan juga psikomotor tergantung terhadap tipe sakit dan juga berapa lama anak sakit. Apabila kondisi sakit dialami anak pada usia dini dan dalam rentang yang cukup lama, maka akan berdampak pada terganggunya perkembangan bahasa anak.
Status Sosial
Anak dengan latar belakang sosial dari tingkat menengah ke atas memiliki kemampuan perkembangan bahasa yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan anak dari tingkat sosial bawah. Hal ini juga berhubungan dengan tingginya tingkat pendidikan orang tua yang mampu mengajarkan bahasa pada anak. Anak juga memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan mampu menguasai bahasa dengan cepat karena adanya penguatan atas respon mereka.
Jumlah saudara atau anggota keluarga
Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan anggota yang banyak akan memiliki perkembangan bahasa yang lebih cepat daripada anak tunggal. Banyaknya anggota keluarga membuat anak banyak berinteraksi dengan berbagai tipe orang dan dengan penggunaan bahasa yang lebih beragam sehingga kemampuannya dalam berbahasa juga berkembang lebih cepat.
Penggunaan dua bahasa
Anak yang dididik orang tuanya dengan dua bahasa memiliki kemampuan perkembangan bahasa yang lebih cepat. Penggunaan bahasa yang dipelajarinya lebih beragam sehingga menambah wawasan anak. Misalnya anak diajarkan menggunakan bahasa jawa di dalam rumah dan bahasa Indonesia di sekolah. Atau keluarga dengan dua kewarganegaraan yang berbeda, misal anak dilatih berbicara bahasa inggris dengan ayah dan bahasa Indonesia dengan ibu. Dengan begitu perkembangan bahasa anak akan lebih luas.
Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam interaksi sehari hari. Bahasa yang paling sering digunakan yaitu bahasa lisan. Bahasa digunakan untuk menyampaikan maksud pada seseorang dengan tatanan kata yang mudah dimengerti. Maka dari itu untuk dapat menyampaikan maksud dengan jelas, penggunaan bahasa yang benar sangat penting.
Perkembangan bahasa anak adalah salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang di ekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-kata yang menandai meningkatnya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan bahasa pada anak dimulai dari keluarga, orang tua harus berperan dalam pengembangan bahasa pada anak. Orang tua harus memperhatikan pengembangan kemampuan dalam berbahasa pada anak dengan metode yang berbeda sesuai dengan tahapan perkembangan bahasa dan juga sesuai dengan kondisi yang terjadi. Pola asuh orang ini sangatlah penting untuk pengembangan bahasa anak agar kemampuan dalam berbahasa anak berjalan secara maksimal dan kompleks.
Evi Yanti Pransiska Siregar
Abstrak
Bahasa adalah kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Bahasa bisa mengacu pada kemampuan kognitif untuk dapat mempelajari dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk system tersebut atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan tersebut. Bahasa manusia itu unik karena memiliki sifat produktivitas, rekursif, pergeseran dan karena secara keseluruhan bahasa manusia bergantung pula pada konvensi serta edukasi sosial. Perkembangan bahasa anak usia dini adalah salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang diekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-kata yang meningkatnya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Bahasa bergantung pada komunitas dari pembicara dimana anak-anak mempelajari bahasa dari orang tua dan teman dan mereka sendiri memindahkan bahasa kepada anak mereka. Bahasa digunakan oleh mereka yang menyuarakannya untuk komunikasi dan untuk menyelesaikan masalah-masalah sosial.
Kata kunci: Bahasa, kognitif, perkembangan bahasa.
PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI
Bahasa ( dari bahasa sanskerta) adalah kemampuan yang dimiliki oleh manusia untu berkomunikasi dengan manusia lainnya dengan menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan, atau alat untuk berinteraksi dan berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, konsep, gagasan dan perasaan.
Bahasa adalah alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain yang dapat digunakan untuk berfikir, mengekspresikan perasaan dan melalui bahasa dapat menerima pikiran dan perasaan orang lain. Perkembangan bahasa pada anak usia dini seperti halnya pada bayi dimulai dengan meraban (suara atau bunyi tanpa arti) dan diikuti dengan bahasa satu suku kata, dua suku kata dan seterusnya sampai menyusun kalimat sederhana dan melakukan sosialisasi dengan bahasa yang semakin kompleks sesuai dengan tingkat prilaku sosial. Perkembangan bahasa anak usia dini adalah salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang diekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-kata yang menandai meningkatnya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor kognitif berpengaruh terhadap kemampuan bahasa. Bayi, yang tingkat kognitifnya belum berkembang dan masih sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasanyapun mengalami perkembangan dari yang paling sederhana menuju ke bahassa yang lebih kompleks. Perkembangan bahasa dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni itu faktor lingkungan karena biasanya pada dasarnya perkembangan bahasa anak adalah hasil belajar dari lingkungan. Anak belajar bahasa dengan meniru dan mengulang dan hasil yang didapatkan itu merupakan cara belajar bahasa awal pada anak.
Perkembangan bahasa anak adalah salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang di ekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-kata yang menandai meningkatnya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan bahasa pada anak di mulai sejak bayi dan mengandalkan pada pengalaman dan pertumbuhan masalah. Perkembangan bahasa pada anak dapat dikembangkan melalui orang tua. Peran orang tua pada perkembangan bahasa anak sangat penting karena ketika orang tua berbicara , bergerak dan segala sesuatu yang dilakukan orang tua akan diikuti oleh seorang anak yang masih bayi.
Tahapan Perkembangan Bahasa
Secara umum, perkembangan keterampilan berbahasa pada individu menurut Berk (1989) dapat dibagi ke dalam empat komponen yaitu:
1. Fonologi (phonology)
Fonologi berkenaan dengan bagaimana individu memahami dan menghasilkan bunyi bahasa.
2. Semantik (semantics)
Semantik merujuk pada makna kata atau cara yang mendasari konsep-konsep yang diekspresikan dalam kata-kata atau kombinasi kata.
3. Tata bahasa (grammar)
Penelitian intensif tentang perkembangan kosa kata pada anak-anak diibaratkan oleh Berk (1989) sebagai sejau mana kekuatan anak untuk memahamu ribuan pememtaan kata-kata dalam konsep-konsep yang dimiliki sebelumnya meskipun belum terlabelkan dalam dirinya dan kemudian menghubungkanya dalam bahassa masyarakatnya.
4. Pragmatik (pragmatic)
Pragmatik merujuk pada sisi komutatif dari bahasa, berkenaan dengan bagaimana menggunakan bahasa dengan baik ketika berkomunikasi dengan orang lain, mengambil kesempatan yang tepat, mencari dan menetapkan topik yang relevan, mengusahakan agar benar-benar komutatif, bagaimana menggunakan bahasa tubuh, intonasi, suaran dan menjaga konteks agar pesan-pesar verbal yang disampaikan dapat dimaknai oleh penerimanya.
Dilihat dari perkembangan umur kronologis yang dikaitkan dengan perkembangan berbahasa individu, tahapan perkembangan bahasa dapat dibedakan ke dalam tahap-tahap sebagai berikut:
• Tahap pralinguistik atau meraba (0,3 - 1,0 tahun)
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komutatif. Dan pada tahap ini cara anak melakukan komunikasi adalah dengan menangis, menjerit dan tertawa.
• Tahap holofrastik atau kalimat datu kata (1,0 – 1,8 tahun)
Pada usia sekitar satu tahun anak mulai mengucapkan kata-kata. Satu kata yang diucapkan oleh anak-anak harus dipandang sebagai suatu kalimat penuh. Mencakup aspek intelektual maupun emosional sebagai cara untuk menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu.
• Tahap kalimat dua kata (1,6 – 2,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai memiliki banyak kemungkinan untuk menyatakan kemauannya dan berkomunikasi dengan menggunakan kalimat sederhana yang disebut dengan istilah kalimat “dua kata” yang dirangkai secara tepat. Misalnya, “mobil-mobilan siapa?” atau bertanya “itu mobil-mobilan milik siapa?”.
• Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0 – 5,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa, panjang kalimat mulai bertambah. Ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin kompleks dan mulai menggunakan kata jamak dalam kematangan perkembangan anak.
• Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan (5,0 – 10 tahun)
Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan struktur tata bahasa yang kompleks lagi serta mampu menggabungkan kalimat-kalimat sederhana dengan komplementasi, relativasi dan konjungsi.
• Tahap kompetensi lengkap (11 tahun - dewasa)
Pada akhir masa kanak-kanak perbendaharaan kata semakin meningkat, gaya bahasa sudah berubah dan lancar dalm berkomunikasi. Keterampilan dan performasi tata bahasa terus berkembang kearah tercapainya kompetensi berbahasa yang legkap sebagai perwujudan dari kompetensi komunikasi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa pada Anak
Kognitif
faktor kognitif yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak. Kognitif merupakan berbagai hal yang menyangkut kemampuan untuk mengembangakan potensi diri. Perkembangan bahasa anak merupakan sebuah proses yang berkesinambungan dari berbagai kejadian yang terjadi setiap harinya sejak masih bayi hingga dewasa. Dalam hal ini, orang tua sebagai orang terdekat dari anak, harus memiliki kemampuan intelektual yang tinggi dalam berbahasa sehingga dapat menyalurkan kemampuan berbahasanya kepada anak dengan baik. Anak biasanya pada tahap awal pertumbuhannya memiliki kemampuan untuk mengadopsi berbagai hal yang dilihatnya dengan cepat, sehingga kemampuan orang tua untuk memberikan contoh yang baik dan benar menjadi sangat penting.
Umur Anak
Seiring dengan bertambahnya umur anak maka kodisi fisik juga akan semakin berkembang dan berubah. Faktor fisik akan ikut mempengaruhi sehubungan semakin sempurnanya pertumbuhan organ bicara, kerja otot-otot untuk melakukan gerakan-gerakan dan isyarat.
Faktor Kesehatan
Faktor kesehatan merupakan faktor yang paling penting dan secara langsung terkait dengan perkembangan anak secara psikologis, fisiologis, secara kognitif, afektif, dan juga psikomotor tergantung terhadap tipe sakit dan juga berapa lama anak sakit. Apabila kondisi sakit dialami anak pada usia dini dan dalam rentang yang cukup lama, maka akan berdampak pada terganggunya perkembangan bahasa anak.
Status Sosial
Anak dengan latar belakang sosial dari tingkat menengah ke atas memiliki kemampuan perkembangan bahasa yang lebih baik dan lebih cepat dibandingkan anak dari tingkat sosial bawah. Hal ini juga berhubungan dengan tingginya tingkat pendidikan orang tua yang mampu mengajarkan bahasa pada anak. Anak juga memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan mampu menguasai bahasa dengan cepat karena adanya penguatan atas respon mereka.
Jumlah saudara atau anggota keluarga
Anak yang tumbuh dalam keluarga dengan anggota yang banyak akan memiliki perkembangan bahasa yang lebih cepat daripada anak tunggal. Banyaknya anggota keluarga membuat anak banyak berinteraksi dengan berbagai tipe orang dan dengan penggunaan bahasa yang lebih beragam sehingga kemampuannya dalam berbahasa juga berkembang lebih cepat.
Penggunaan dua bahasa
Anak yang dididik orang tuanya dengan dua bahasa memiliki kemampuan perkembangan bahasa yang lebih cepat. Penggunaan bahasa yang dipelajarinya lebih beragam sehingga menambah wawasan anak. Misalnya anak diajarkan menggunakan bahasa jawa di dalam rumah dan bahasa Indonesia di sekolah. Atau keluarga dengan dua kewarganegaraan yang berbeda, misal anak dilatih berbicara bahasa inggris dengan ayah dan bahasa Indonesia dengan ibu. Dengan begitu perkembangan bahasa anak akan lebih luas.
Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan dalam interaksi sehari hari. Bahasa yang paling sering digunakan yaitu bahasa lisan. Bahasa digunakan untuk menyampaikan maksud pada seseorang dengan tatanan kata yang mudah dimengerti. Maka dari itu untuk dapat menyampaikan maksud dengan jelas, penggunaan bahasa yang benar sangat penting.
Perkembangan bahasa anak adalah salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang di ekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-kata yang menandai meningkatnya kemampuan dan kreativitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya. Perkembangan bahasa pada anak dimulai dari keluarga, orang tua harus berperan dalam pengembangan bahasa pada anak. Orang tua harus memperhatikan pengembangan kemampuan dalam berbahasa pada anak dengan metode yang berbeda sesuai dengan tahapan perkembangan bahasa dan juga sesuai dengan kondisi yang terjadi. Pola asuh orang ini sangatlah penting untuk pengembangan bahasa anak agar kemampuan dalam berbahasa anak berjalan secara maksimal dan kompleks.
Sangat membantu orang untuk membimbing anaknya
BalasHapusMantap 🤗